Manusia Akan Mendeteksi Peradaban Luar Angkasa Cerdas pada Abad Ini

alien-telescope-array-institut-seti-informasi-astronomi
Institut SETI menggunakan Alien Telescope Array di California untuk mengkonfirmasi sebuah sinyal radio berasal dari bintang HD 164595, yang terletak sekitar 94 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.
Kredit: SETI Institute

Manusia akan melakukan kontak dengan alien pada akhir abad ini, kata Michio Kaku, seorang fisikawan teoritis dan ahli futuris kepada para pengguna Reddit minggu lalu. Namun, Kaku juga mengatakan bahwa dia tidak yakin apakah kita dapat berkomunikasi secara langsung dengan peradaban luar angkasa yang tidak diketahui secara keseluruhan ini, dalam arti apakah mereka menunjukkan sikap bersahabat atau bermusuhan.

Reddit adalah sebuah situs web hiburan dan berita yang para pengunjung terdaftar dapat berkontribusi dalam bentuk memberikan posting pranala atau text. Pengunjung lain juga dapat memberikan suara “atas” atau “bawah”, yang kemudian akan dihitung untuk memberikan peringkat posting tersebut, untuk menentukan posisinya dalam halaman situs web.

Di situs Reddit, Kaku menanggapi sebuah pertanyaan tentang peradaban alien, dengan mengatakan, “Saya merasa bahwa di abad ini, kita akan melakukan kontak dengan peradaban asing, dengan cara mendengarkan komunikasi radio mereka. Tapi, melakukan komunikasi dengan mereka akan sulit, karena bisa jadi mereka berada puluhan tahun cahaya jauhnya dari kita. Jadi, sementara itu, kita harus dapat menguraikan bahasa mereka untuk memahami tingkat teknologi yang telah mereka capai. Apakah peradaban mereka adalah tipe I, II, atau III? (menurut kategori dalam skala Kardashev, yaitu mengukur pencapaian teknologi sebuah peradaban berdasarkan tingkat penggunaan energi yang digunakan dalam berkomunikasi). Dan, apa tujuan mereka. Apakah mereka ekspansif dan agresif, ataukah bersahabat.”

Kaku menambahkan, “Kemungkinan lain adalah mereka akan mendarat di halaman Gedung Putih dan mengumumkan keberadaan mereka. Tapi, saya pikir hal itu tidak mungkin, karena jika mereka memang sanggup untuk melakukannya, maka kita hanyalah seperti binatang di hutan dibandingkan mereka, yaitu tidak layak untuk diajak berkomunikasi.”

Para ahli futuris dan fisikawan teoretis, telah mengusulkan berbagai gagasan untuk kapan dan bagaimana para penduduk Bumi dapat “mendengar dari” peradaban asing, yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu 1.500 tahun, sementara yang lain memprediksi bahwa kita akan menemukan peradaban luar angkasa cerdas pada tahun 2040.

Meskipun sebuah survei yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa manusia akan tetap tenang apabila memang terbukti bahwa ada alien yang benar-benar hidup di Bumi, namun, banyak ilmuwan yang telah memperingatkan tentang risiko melakukan kontak dengan mereka. Fisikawan terkenal Stephen Hawking bahkan telah menyuarakan keprihatinannya beberapa kali, mengatakan bahwa peradaban asing cerdas ini tidak akan berpikir panjang untuk memusnahkan umat manusia. Konon, para futuris dan teoretikus juga khawatir bahwa nasib yang sama juga dapat terjadi melalui kecerdasan buatan buatan manusia itu sendiri.

Mengapa sinyal radio?

Ketika Kaku menyebutkan pendeteksian melalui "komunikasi radio" luar angkasa, dia cenderung mengacu pada apa yang oleh para pencari peradaban asing disebut sebagai sinyal narrow-bandatau pita saluran sempit, yang hanya tersebar di sebagian kecil panjang gelombang radio dari spektrum elektromagnetik, tidak lebih dari beberapa hertz lebarnya. Sebagai perbandingan, noiseatau derau yang berasal dari galaksi, quasar, pulsar dan entitas kosmis lainnya biasanya meluas di pita spektrum yang lebar. Oleh karena itu derau dari narrow-band bisa menjadi “tanda sebuah transistor yang dibuat oleh peradaban cerdas,” menurut Institut SETI.

“Kehidupan asing” di luar Bumi sebenarnya bisa merujuk bentuk kehidupan apa saja, mulai dari makhluk kecil berwarna hijau hingga mikroba. Tapi, ketika Kaku mengacu pada kehidupan di luar Bumi yang mampu berkomunikasi melintasi tahunan cahaya, dia jelas-jelas membicarakan kehidupan asing bertekhnologi maju. Seiring kemajuan peradaban, maka dipastikan akan lebih banyak energi yang digunakan. Sebagai cara untuk mengukur seberapa maju sebuah peradaban, seorang astrofisikawan dari Rusia, Nikolai S. Kardashev, pada tahun 1964 mengusulkan penggunaan energi ini sebagai sebuah acuan. Skala Kardashev bergerak dari Tipe I, sebuah peradaban yang dapat memanfaatkan semua energi yang berada di dalam planetnya sendiri (Bumi baru kira-kira berada pada tingkat ini); ke Tipe II, yang dapat memanfaatkan seluruh energi dari bintang induknya (bola Dyson adalah contoh yang paling umum); ke Tipe III, sebuah peradaban yang dapat mengendalikan semua energi dari galaksi induknya.

Sinyal narrow-band“mengemas banyak energi hanya ke dalam sejumlah kecil ruang spektral, sehingga merupakan jenis sinyal termudah untuk menemukan tingkat daya tertentu. Jika kehidupan asing dengan sengaja mengirimkan sinyal kepada kita, sinyal tersebut kemungkinan memiliki paling sedikit satu komponen narrow-band untuk menarik perhatian kita,” menurut Institut SETI.

Dalam buku barunya berjudul “The Future of Humanity” (Doubleday, 2018), Kaku melukiskan gambaran tentang bagaimana peradaban asing ini terlihat, berdasarkan wawancara dengan para ahli di bidang eksobiologi. Mereka memiliki tiga ciri: stereovision (dibutuhkan untuk berburu mangsa), memiliki ibu jari untuk menggenggam dan memiliki bahasa mereka sendiri.

Jika “makhluk kecil berwarna hijau dengan ibu jari” ini membuat kontak, apa yang akan terjadi selanjutnya? Hal itu tergantung pada tingkat kecerdasan peradaban tersebut, kata para ahli.

Ditulis oleh: Jeanna Byner, www.livescience.com


Artikel terkait: Bagaimana Paradoks FermiBekerja: Skala Kardashev

#terimakasihgoogle

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Manusia Akan Mendeteksi Peradaban Luar Angkasa Cerdas pada Abad Ini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel