SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI... Sebuah Pendapat Berbeda Menurut Muhammad Zazuli

SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI... Sebuah Pendapat Berbeda Menurut Muhammad Zazuli




SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI

Tahukah Anda bahwa selama ini sesungguhnya saya adalah seorang agen Illuminati? Tahukah Anda bahwa saya bekerja bagi terwujudnya cita-cita Novus Ordo Seclorum, New World Order atau Tata Dunia Baru? Tahukah Anda bahwa saya mengerti makna rahasia dibalik simbol Mata Satu yang legendaris dan misterius itu? Tapi sebelum Anda berpikir yang bukan-bukan dan langsung menghakimi secara sepihak, ngawur dan sembarangan tanpa menggunakan wawasan, penalaran logika dan akal sehat (sebagaimana kebiasaan kaum bani hoax dan bani fitnah) maka ijinkanlah saya menuliskan beberapa hal mengenai “The Secret Societies” ini.

Tidak banyak orang yang mengetahui fakta sesungguhnya yang ada dibalik berbagai persaudaraan rahasia ini. Kebanyakan hanya tahu sekedar melalui hoax, isapan jempol, dongeng dan mitos yang banyak dijumpai di internet, buku, novel ataupun film fiksi tentang teori konspirasi saja. Sangat jarang orang yang bisa masuk ke dalam jaringan dan lingkaran dalam mereka karena sifatnya yang seakan “tertutup dan rahasia” (meski sebenarnya tidaklah demikian). Anda yang membaca tulisan ini termasuk orang yang beruntung mendapatkan informasi ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan Anda. Selamat membaca......

1. ILLUMINATI


Illuminati (berasal dari bahasa Latin illuminatus yang berarti "tercerahkan") adalah sebuah nama yang diberikan kepada beberapa kelompok tertentu, baik yang nyata maupun yang bersifat fiktif. Secara historis, nama tersebut biasanya mengacu pada Bavarian Illuminati, sebuah persaudaraan rahasia era Pencerahan yang didirikan pada tanggal 1 Mei 1776 oleh Adam Weishaupt (1748-1830), seorang profesor Hukum dan Filsafat di Universitas Ingolstadt, Jerman. Banyak tokoh intelektual berpengaruh dan politisi progresif yang menjadi anggota persaudaraan ini termasuk Ferdinand of Brunswick, Xavier von Zwack, Johann Wolfgang von Goethe, Johann Gottfried Herder dan Duke of Gotha and Weimar.

Tujuan mereka adalah untuk menentang takhayul, obskurantisme, penyalahgunaan agama yang disertai dengan kekuasaan negara yang korup dalam mengekang, memanfaatkan dan mengontrol kehidupan publik. Illuminati bersama dengan Freemasonry dan persaudaraan rahasia lainnya dilarang oleh dekrit penguasa dengan dukungan penuh dari otoritas Gereja Katolik Roma pada tahun 1784, 1785, 1787, dan 1790. ( Di abad-abad kemudian Lembaga Kepausan Vatikan yang diwakili oleh Paus Yohannes Paulus II akhirnya meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh Gereja di masa lalu terutama di masa-masa abad pertengahan seperti penjualan surat pengampunan dosa, membakar hidup-hidup wanita yang dituduh sebagai ahli sihir, pembakaran hidup-hidup kepada ilmuwan Giordano Bruno dan hukuman tahanan seumur hidup kepada Galileo Galilei karena mengemukakan teori bumi mengelilingi matahari / Heliosentris yang dianggap bertentangan dengan teori Gereja dan sebagainya. )

Dalam penggunaan selanjutnya, "Illuminati" sering dipakai untuk menyebut berbagai organisasi yang dianggap memiliki hubungan dengan Illuminati Bavaria asli atau komunitas rahasia yang serupa. Mereka sering dianggap berkonspirasi untuk mengendalikan berbagai urusan penting dunia dengan mendalangi kejadian dan memasang agen mereka di pemerintahan dan perusahaan swasta untuk mendapatkan kekuatan politik dan pengaruhnya dalam rangka membangun Tata Dunia Baru (New World Order). Hoax dan teori konspirasi semacam ini bisa ditemui dalam berbagai artikel, buku, selebaran, novel, film, acara televisi dan sebagainya. Hoax semacam ini biasanya sangat subur berkembang di kalangan agama konservatif yang dulu menjadi target kritik dari organisasi yang mendukung kebebasan berpikir, berpendapat dan berkeyakinan ini.

SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI... Sebuah Pendapat Berbeda Menurut Muhammad Zazuli


2. FREEMASONRY


Freemasonry pada awalnya hanyalah serikat buruh dan pekerja bangunan biasa (kata mason berasal dari bahasa Perancis, maçon, yang artinya "tukang batu") yang mulai berkembang di akhir abad ke-14 di Eropa. Namun seiring waktu komunitas kecil ini berkembang hingga menarik simpati dan pengikut dari kalangan elit dan terpelajar yang kritis dan ingin melakukan koreksi dan perubahan terhadap situasi politik dan sosial yang terjadi saat itu. Naskah tertua Mason yaitu “Regius Poem” berasal dari tahun 1425. Tujuan utama dari persaudaraan rahasia ini adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir dengan standar moral yang tinggi. Gerakan ini muncul sebagai respon atas pengekangan yang dilakukan kaum agama terhadap kebebasan berpikir dan ilmu pengetahuan di Eropa di masa abad pertengahan (The Dark Middle Ages).

Freemasonry adalah organisasi persaudaraan tertua, terbesar dan paling dikenal luas di dunia. Meski sudah ada sejak abad 14 M tapi Markas Besar Freemason pertama, yaitu Grand Lodge of England baru didirikan pada 24 Juni 1717 di Inggris. Freemason kemudian menyebar ke daerah koloni Inggris di Amerika Utara pada tahun 1730-an. Mayoritas Bapak Bangsa (Founding Fathers) pendiri Amerika Serikat adalah anggota Mason. George Washington adalah anggota dari markas Virginia yang kemudian berhasil menjadi presiden Amerika Serikat yang pertama dan bahkan namanya diabadikan sebagai ibukota negara tersebut.

Selain itu 13 orang presiden Amerika Serikat lainnya juga adalah anggota Mason. 56 tokoh penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika, 39 tokoh penandatangan Konstitusi Amerika dan 74 Jendral Pasukan Kontinental dalam perang kemerdekaan Amerika juga adalah anggota Mason. Mereka semua berusaha mendirikan, memperjuangkan dan membangun Negara Amerika Serikat sebagai ekspresi dan cerminan dari pemikiran ideal dan filsafat Masonic mereka yang mendukung kesetaraan hak, kebebasan berpikir, berpendapat dan berkeyakinan yang kemudian terbukti berhasil menjadikan Amerika sebagai bangsa yang besar dan Super Power dunia.

Sebagai organisasi persaudaraan, Freemason mempersatukan orang-orang yang memiliki karakter baik (meskipun memiliki latar belakang agama, etnis, atau sosial yang berbeda) serta memiliki kepercayaan pada Tuhan dan persaudaraan antar umat manusia. Freemason memberi kesempatan bagi orang-orang yang tulus, jujur, percaya kepada Tuhan dan berkeinginan untuk berkontribusi pada peningkatan kwalitas komunitas masyarakat dan diri mereka sendiri. Sebagaimana Illuminati, persaudaraan ini juga kerap difitnah sebagai “kelompok bayangan” yang ingin menguasai dunia terutama oleh kalangan agama konservatif.

Anggota Freemason yang terkenal dan menjadi tokoh penting serta berpengaruh dalam sejarah dunia antara lain : Isaac Newton, Albert Einstein, Thomas Edison, Sigmund Freud, Voltaire, Jean-Jacques Rousseau, Montesquieu, Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig van Beethoven, Johann Christian Bach, Joseph Haydn, Johann Wolfgang von Goethe, Victor Hugo, Mark Twain, George Washington, Thomas Jefferson, Benjamin Franklin, Franklin D. Roosevelt, Theodore Roosevelt, Winston Churchill, Edward VII, Henry Ford, Nathan Mayer Rothschild, Harry Houdini, Douglas MacArthur, Gerald Ford, William Howard Taft, Warren G. Harding, Harry S. Truman, J. Edgar Hoover, Simón Bolívar, Mustafa Kemal Atatürk, Thomas Paine, Sir Arthur Conan Doyle, Alexander Pope, Denis Diderot, Rudyard Kipling, Felix Mendelssohn, John Hancock, Gustave Eiffel, Li Ka-shing, Colonel Sanders, Edwin Buzz Aldrin, Aleister Crowley, Louis Armstrong, Nat King Cole, Clark Gable, Cecil B. DeMille, Sugar Ray Robinson, Jack Dempsey dan lain-lain.

( Harap dipahami bahwa Freemason tidak ada hubungannya dengan AIPAC atau American Israel Public Affairs Committee, yang aktif pada tahun 1951 dan merupakan lobi Zionis yang paling kuat, paling berpengaruh dan paling ditakuti di Gedung Putih karena mampu menghancurkan ataupun melambungkan karir politik seseorang termasuk menjatuhkan dan mengangkat Senator dan Presiden melalui sumbangan dana kampanye, dukungan media, koneksi politik dan jaringan internasionalnya. AIPAC juga mampu mengendalikan dan menentukan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terutama yang berkaitan dengan masalah Timur Tengah. )

SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI... Sebuah Pendapat Berbeda Menurut Muhammad Zazuli


3. THE THEOSOPHICAL SOCIETY


Theosophical Society adalah sebuah persaudaraan esoteris yang didirikan di New York, Amerika Serikat, pada November 1875 oleh Madame Helena Petrovna Blavatsky dan Henry Steel Olcott. Setelah beberapa tahun, Olcott dan Blavatsky kemudian pindah ke India dan mendirikan Markas Internasional Theosofi di Adyar, Madras, India. Organisasi ini memiliki 3 tujuan dasar yaitu :

1. Membentuk inti persaudaraan universal umat manusia tanpa membedakan ras, suku bangsa, agama, jenis kelamin, kasta, status sosial dan warna kulit.
2. Memajukan studi mendalam dan mencari hakikat persamaan antara berbagai religi, filsafat, dan ilmu pengetahuan.
3. Menyelidiki hukum-hukum alam yang tak dapat dijelaskan serta kekuatan tersembunyi yang laten atau potensial yang ada dalam diri manusia.

Arti kata Theosofi sendiri berasal dari bahasa Yunani : Theos (yang berarti Tuhan) dan Sophia (yang berarti Kebijaksanaan) sehingga Theosofi diartikan sebagai Kebijaksanaan atau Kearifan Illahiah. Dengan demikian Theosofi sebagai hakikat Kearifan Illahi (bukan sebagai organisasi) sudah ada sejak sebelum manusia dan alam semesta ini ada karena ia menjadi bagian yang integral dari Illahi itu sendiri. Kaum Theosophist sendiri berusaha untuk memahami Misteri Agung yang menyatukan alam semesta, manusia, dan Tuhan. Tujuan dari studi Teosofi adalah untuk mengeksplorasi asal-usul dari berbagai konsep keTuhanan, kemanusiaan, dan dunia untuk menemukan gambaran yang koheren tentang tujuan dan asal usul alam semesta. Theosofi berusaha mencari persamaan dan hakikat dari tiap religi dan ajaran spiritual yang ada ataupun pernah ada di dunia sebagai sebuah Kesatuan Hidup yang selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Ada tiga proposisi mendasar yang diuraikan dalam Theosofi yaitu :

1. Bahwa terdapat Realitas Sejati di mana-mana, yang abadi, tak terbatas, dan hubungan antara spirit dan materi adalah dua aspek tak terpisahkan yang saling melengkapi.
2. Bahwa ada Hukum Universal berupa evolusi melalui perubahan berdasarkan mekanisme siklus.
3. Bahwa semua jiwa identik dengan Jiwa Tinggi yang bersifat universal yang merupakan aspek dari Realitas yang tidak diketahui.

Dalam buku Secret Doctrine yang ditulis pada tahun 1888 oleh Helena Blavatsky, dia mengatakan bahwa evolusi kemanusiaan di planet bumi merupakan bagian dari Evolusi Kosmik atau alam semesta secara keseluruhan. Proses evolusi yang berlangsung selama milyaran tahun ini diawasi dan dibimbing oleh Hirarki Spiritual tersembunyi, yang disebut sebagai Para Master dari Kebijaksanaan Kuno (Masters of The Ancient Mistery). Blavatsky menggambarkan Theosophical Society sebagai bagian dari salah satu upaya selama ribuan tahun yang dilakukan oleh Hierarki Suci ini untuk membimbing umat manusia menuju Tujuan Evolusi berupa pencapaian kesadaran spiritual umat manusia.

Meskipun studi esoteris, filsafat dan spiritual menjadi fokus utama Theosofi namun demi menjalankan prinsip Persaudaraan Universal dan kesetaraan hak manusia maka pada situasi tertentu Theosofi juga terlibat dalam kegiatan politik. Theosofi tidak setuju dengan penjajahan dan penguasaan suatu bangsa kepada bangsa lain ataupun penguasaan satu individu kepada individu yang lain. Salah satu contohnya adalah Annie Besant sebagai tokoh penting Theosofi juga turut mendukung, membantu dan bekerjasama dengan Mahatma Gandhi demi kemerdekaan bangsa India.

Di Indonesia Theosofi juga memiliki peran dan pengaruh penting dalam membantu pergerakan dan perjuangan nasional Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan meskipun hal ini jarang diungkapkan oleh para ahli sejarah kita. Hal ini dituliskan oleh Iskandar P. Nugraha dalam bukunya yang berjudul "Theosofi, Nasionalisme, dan Elit Modern Indonesia" yang merupakan hasil penelitian yang ditulis untuk skripsinya di jurusan Sejarah Universitas Indonesia, Jakarta. Buku tersebut juga ditulis pengantarnya oleh Prof. John Ingleson dan Prof. David Reeve. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Prof. Jean Gelman Taylor, Jill Roe dan University of Iowa, Amerika Serikat.

Dalam kata pengantar buku tersebut Prof. David Reeve dari Universitas New South Wales Australia juga menyatakan, "Dalam lingkaran orang-orang nasionalis, begitu banyak orang-orang yang memiliki hubungan dengan Gerakan Theosofi." Prof Reeve juga menyatakan, para aktifis Teosofi yang merupakan elit nasional pada masa lalu adalah orang-orang yang juga banyak terlibat dalam perumusan naskah UUD 1945. Tokoh pergerakan nasional yang juga menjadi anggota Theosofi atau setidaknya memiliki kedekatan dan pernah bersentuhan dengan Theosofi kala itu antara lain adalah :

Sukemi (ayah Soekarno), Mohammad Hatta (pahlawan proklamator), Ki Hadjar Dewantara (Tokoh Taman Siswa), Tjipto Mangoenkoesomo (Tokoh Boedi Oetomo), Goenawan Mangoenkoesoemo (Tokoh Boedi Oetomo), RA. Kartini, Dr. Radjiman Wediodiningrat (Ketua Boedi Utomo, Ketua Sidang BPUPKI Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan tokoh penting dalam Theosofi Indonesia) dan Mohammad Yamin (orang yang berkontribusi besar dalam merumuskan lambang negara Pancasila).

SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI... Sebuah Pendapat Berbeda Menurut Muhammad Zazuli


Ada juga Mohammad Tabrani (Tokoh Kongres Pemuda Pertama pada 1926), Prof. Soepomo (salah seorang perumus UUD 45), Haji Agus Salim, Ki Sarmidi Mangoensarkoro (tokoh pendidikan Indonesia), Amir Syarifuddin, J. Leimena, Djamaluddin Adinegoro (tokoh pers Indonesia), Bahder Djohan (mantan menteri pendidikan dan kebudayaan), Siti Soemandari (tokoh perempuan Indonesia), Prof. Soekanto (tokoh kepolisian Indonesia), Armin Pane (Sastrawan), Sanoesi Pane (Sastrawan), Mohammad Amir (tokoh Jong Sumatrenan Bond), Datoek Soetan Maharadja (tokoh kaum adat Minangkabau), Achmad Soebarjo, dan Abu Hanifah serta tokoh-tokoh nasional lainnya yang terutama berasal dari Keraton Paku Alaman Yogyakarta, organisasi Tri Koro Dharmo, Jong Java, Boedi Oetomo, Perhimpunan Guru Hindia Belanda, dan para alumnus Sekolah STOVIA di Batavia.

Meski judul tulisan ini “Saya Adalah Agen Illuminati” tapi itu sebenarnya hanyalah kiasan saja. Saya bukanlah anggota resmi dari organisasi-organisasi tersebut meskipun secara pribadi saya pernah ditawari menjadi anggota oleh petinggi dari salah satu organisasi tersebut yang bahkan juga menawarkan beasiswa ke pusat organisasi tersebut di luar negeri tapi kemudian saya menolaknya. Tapi terus terang saya setuju dan mendukung misi-visi organisasi-organisasi tersebut. Di masa lalu organisasi-organisasi tersebut muncul sebagai respon dan bentuk kritik atas tirani agama yang berkolaborasi dengan kekuasaan yang korup untuk memanfaatkan, mengekang, mengendalikan dan membodohi masyarakat yang telah menyebabkan Eropa masuk ke dalam Jaman Kegelapan. Dan di saat ini dimana fenomena bangkitnya kaum radikal yang bekerjasama dengan para politisi korup dan ambisi berkuasanya kembali kekuatan-kekuatan lama membuat saya semakin setuju dengan misi-visi persaudaraan-persaudaraan tadi. Politisasi agama, maraknya radikalisme dan intoleransi serta fenomena boikot mayat merupakan suatu bentuk kebodohan massal yang mengatasnamakan agama sebagaimana yang pernah terjadi di Eropa Abad Pertengahan.

Saya pernah menjadi penganut ideologi radikal yang menganggap bahwa kecurigaan, kebencian dan permusuhan kepada mereka yang berbeda agama sebagai suatu hal yang wajar dan dibenarkan. Saya pernah percaya pada “Mitos Permusuhan Abadi” yang mengajarkan bahwa skenario besar dunia ini adalah sebuah konflik, pertentangan dan permusuhan yang bersifat abadi. Tapi jiwa saya merasa kosong dan tidak menemukan kedamaian ketika menganut teologi konflik tersebut. Pencarian saya selanjutnya membawa saya terlibat dalam kelompok diskusi yang dilakukan di sebuah gedung tua berarsitektur Eropa yang berusia lebih dari 100 tahun yang ada simbol Mata Satu-nya.

Awalnya saya takut, resah dan waspada karena sebelumnya pikiran bawah sadar saya sudah telanjur dipenuhi dan dicekoki dengan mitos tentang Mata Iblis yang jahat itu. Namun setelah terlibat cukup lama didalamnya saya merasa mereka yang dulu saya anggap sebagai “kelompok sesat pemuja iblis yang ingin menguasai dunia” ini justru lebih halus jiwanya, lebih luas dan jernih wawasannya, lebih bijaksana, lebih toleran, lebih welas asih, lebih berkarakter, lebih berahlak, dan lebih islami dibandingkan mereka yang selalu teriak agama tapi gemar memendam dan menebarkan kebencian pada sesama. Dari situlah saya mengalami “pergeseran paradigma”. Ajaran mereka ternyata selaras dan hampir sama dengan kearifan lokal dan budi pekerti luhur yang selama ini diajarkan oleh leluhur dan nenek moyang kita.

Itulah sebabnya dengan percaya diri saya bisa mengatakan “Saya adalah agen Illuminatus” yang sedang berjuang demi pencerahan negeri ini meski sekedar melalui tulisan di medsos. Tapi setidaknya ini adalah upaya kecil yang bisa saya lakukan di tengah banjir fitnah, badai hoax, gelombang radikalisasi dan politisasi agama yang semakin mengkhawatirkan tersebut. Penyalahgunaan agama demi kepentingan politik praktis justru akan membuat kita terpecah belah dan semakin mundur ke belakang. Saya adalah agen pencerahan yang sedang berjuang melawan pembodohan massal yang masif, terstruktur dan sistematis seperti yang pernah terjadi 400 tahun silam di Eropa. Bersediakah Anda mendukung dan menjadi “Agen Illuminati” seperti saya? Jika ada 10% saja dari penduduk negeri ini yang memiliki semangat pencerahan semacam ini maka bangsa ini pasti akan sanggup berjaya dan menjadi salah satu bangsa yang paling hebat dan paling kuat di dunia.

Bagikan tulisan ini jika Anda ingin menjadi Agen Pencerahan bagi bangsa ini. Bagikan tulisan ini jika Anda ingin menyembuhkan, mewaraskan dan memajukan bangsa ini. Bagikan tulisan ini jika Anda ingin menjadi terang dan pelopor bagi bangkitnya fajar kesadaran baru dunia ini menuju persaudaraan universal yang tidak lagi membedakan dan mempertentangkan manusia berdasar suku, agama, ras, bangsa, kasta dan status sosial. Bagikan tulisan ini jika Anda ingin berpelayanan tulus dan mengabdi demi kebahagiaan, kedamaian dan pembentangan potensi Illahiah seluruh makhluk karena sejatinya Hidup Adalah Tunggal - dan seluruh makhluk sekedar berbagi Hidup yang sama yang berasal dari Sang Tunggal tersebut.....

Salam Persaudaraan, Salam Illuminatus
Semoga seluruh makhluk berbahagia.....
Semoga setiap insan Sadar akan Sifat Sejatinya.......

( Keterangan Gambar : Gambar di bawah ini seringkali dianggap sebagai lambang Setan yang dipuja oleh organisasi bayangan Illuminati yang ingin menguasai dunia padahal itu hanya fitnah dan hoax belaka. Ini adalah bagian belakang dari Great Seal of United States (Segel Agung Amerika Serikat) yang digunakan sebagai segel resmi oleh Pemerintah Federal Amerika Serikat sejak tahun 1782 atau hanya 6 tahun setelah negara Amerika Serikat berdiri. Segel terdiri dari dua bagian yaitu bagian muka bergambar burung Elang dengan sayap terentang dan pada paruhnya elang ini mematuk pita yang bertuliskan motto berbahasa Latin E Pluribus Unum yang artinya "Dari banyak menjadi Satu" yang menggambarkan keragaman budaya, adat dan masyarakat Amerika atau juga menggambarkan Tuhan yang hakikatnya Tunggal meskipun memiliki ekspresi dan manifestasi yang tak terbatas. Hampir mirip dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang negara kita yang diambil dari kitab Buddha Sutasoma.

Bagian belakang segel bergambar sebuah piramida yang belum rampung. Pada puncaknya terdapat sebuah mata dalam segitiga yang dikelilingi oleh lambang kejayaan yang disebut sebagai Mata Ilahi atau Mata Serba Melihat (The Eye of Providence atau All Seeing Eye). Sejak tahun 1935 bagian belakang segel ini ditampilkan pada pecahan uang satu dollar Amerika. Makna dari piramida yang belum selesai ini adalah bahwa perjuangan umat manusia menuju puncak piramida dimana persatuan, kedamaian, kemuliaan dan kejayaan adalah belum usai.

Ketika bangsa-bangsa dan umat manusia sampai di puncak piramida (Persaudaraan Universal) tanpa membedakan suku, ras, bangsa dan agama maka semua titik itu akan menyatu dan disanalah Mata Illahi (yang melambangkan kebijaksanaan dan pengetahuan Illahiah) akan terbuka. Terdapat dua buah motto yaitu : Annuit Coeptis yang artinya "Dia (Sang Sumber, The Absolut) menyukai usaha kita" dan Novus Ordo Seclorum, yang artinya "Orde dari segala zaman" atau Tata Dunia Baru (yang dikutip dari tulisan Virgil, sastrawan Romawi kuno) dimana persaudaraan universal antar seluruh umat manusia terwujud demi perdamaian, keadilan dan kesejahteraan bersama.

Bagi para penggemar teori konspirasi abal-abal dan murahan, lambang segel Piramida dan Mata Satu tersebut sering dijadikan bukti bahwa para bapak bangsa pendiri Amerika Serikat adalah para penyembah iblis yang ingin menguasai dunia. Namun para Bapak Bangsa Amerika bukanlah orang bodoh, serakah dan ambisius yang mudah percaya pada tahayul. Mereka adalah orang yang cerdas, maju, terpelajar, bijak, humanis dan termasuk orang-orang dengan kualitas terbaik pada masanya. Segel ini hanyalah cerminan dari cita-cita para pendiri bangsa Amerika yang berusaha mengekspresikan kebijaksanaan, ideologi dan filosofi Masonic mereka. Karena orang-orang seperti merekalah dunia ini berubah menjadi semakin maju dan beradab.

Foto-foto di bawah ini adalah ruang pertemuan Mason yang ada di Grand Lodge of Pennsylvania yang dibangun pada tahun 1868 dan terletak di 1 North Broad Street, Philadelphia, Amerika Serikat yaitu ruang Corithian Hall, Oriental Hall, Egyptian Hall dan Franklin Room serta gedung dan ruangan yang ada di House of The Temple yang dibangun pada tahun 1911 dan terletak di 1733 16th Street, N.W, Washington DC, Amerika Serikat. )


Penulis : Muhammad Zazuli

SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI... Sebuah Pendapat Berbeda Menurut Muhammad Zazuli


SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI... Sebuah Pendapat Berbeda Menurut Muhammad Zazuli


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "SAYA ADALAH AGEN ILLUMINATI... Sebuah Pendapat Berbeda Menurut Muhammad Zazuli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel