Jendela Hubble Menuju Masa Lalu Kosmik
20.54
Add Comment
Gambar dari Teleskop Antariksa NASA/ESA ini menunjukkan sebuah gugus galaksi PLCK G004.5-19.5, yang ditemukan oleh satelit Planck milik ESA (European Space Agency atau Badan Antariksa Eropa) melalui efek Sunyaev-Zel'dovich, yaitu distorsi radiasi pada latar belakang gelombang mikro kosmik ke arah gugus galaksi yang disebabkan oleh elektron berenergi tinggi oleh gas di dalam gugus. Galaksi berukuran besar yang berada di bagian pusat adalah galaksi yang paling terang di dalam gugus, dan di atasnya terlihat sebuah lengkungan tipis busur lensa gravitasi. Busur ini disebabkan oleh gaya gravitasi gugus yang menekuk jalur cahaya dari bintang dan galaksi di belakangnya, mirip dengan bagaimana lensa kaca menekuk cahaya.
Beberapa bintang terlihat di depan gugus, yang dikenali melalui lonjakan difraksi mereka, namun selain itu, semua objek yang terlihat adalah galaksi-galaksi jauh. Cahaya mereka telah mengalami pergeseran merah (redshifed) karena ekspansi ruang angkasa, dan membuat mereka tampak lebih merah daripada yang sebenarnya. Dengan mengukur jumlah pergeseran merah, kita dapat mengetahui bahwa cahaya dari gugus galaksi ini membutuhkan waktu lebih dari 5 miliar tahun untuk menjangkau kita. Cahaya dari galaksi-galaksi di latar belakang pastinya menempuh perjalanan lebih lama, sehingga membuat gambar ini menjadi sebuah jendela kuno untuk mencapai ujung Alam Semesta.
Gambar ini diambil menggunakan Advanced Camera for Surveys (ACS) dan Wide Field Camera 3 (WFC3) yang terpasang di Teleskop Antariksa Hubble, sebagai bagian dari program pengamatan yang disebut RELICS (Reionization Lensing Cluster Survey). RELICS telah mencitrakan sebanyak 41 gugus galaksi besar dalam rangka menemukan galaksi-galaksi jauh yang paling terang untuk dipelajari secara lebih lanjut oleh Teleskop Antariksa James Webb yang akan segera diluncurkan.
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA, RELICS; D. Coe dkk.
Kredit teks: ESA
Editor: Karl Hille
0 Response to "Jendela Hubble Menuju Masa Lalu Kosmik"
Posting Komentar