Fotografer Paling Beruntung di Dunia Barangkali Membuktikan Kebenaran Astrofisika
07.34
Add Comment
Pada suatu malam di bulan September di Argentina, Victor Buso seorang astronom amatir membawa kameranya ke luar, memasangnya di teleskop 16 berukuran inci dan mengarahkannya ke sebuah galaksi spiral sekitar 80 juta tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Buso baru saja mencoba kamera barunya. Dia tidak berharap untuk memenangkan undian kosmik, atau untuk membuktikan bahwa para ilmuwan benar tentang sebuah teori lama bagaimana supernova terjadi.
Saat memotret galaksi NGC 613 selama sekitar satu jam, Buso secara tidak sengaja menangkap beberapa gambar dari sebuah bintang yang tengah melalui tahap pertama supernova, atau kematian bintang supermasif melalui ledakan (dan tampak terang). Dalam satu foto, ruang angkasa di bawah galaksi spiral tampak hampa dan kosong. Selanjutnya, sebuah ledakan yang terang terlihat.
Gambar semacam ledakan supernova seperti itu belum pernah bisa diambil sebelumnya, dan menurut para astronom di Instituto de AstrofĂsica de La Plata di Argentina, probabilitas terbaik pengambilan gambar supernova bintang secara acak adalah sekitar 1 banding 10 juta.
Buso segera membagi temuan fotografinya dengan para astronom, dan, keesokan paginya, teleskop di seluruh dunia membidik bintang yang sedang sekarat ini.
“Para astronom profesional telah lama mencari peristiwa semacam itu,” kata Alex Filippenko, seorang astronom di Universitas California, Berkeley. “Pengamatan bintang di saat pertama kali mulai meledak memberikan informasi yang tidak bisa didapatkan dengan cara lain.” Filippenko juga melakukan sebuah studi lanjutan terkait supernova ini yang dipubilkasikan pada hari Rabu, tanggal 21 Februari 2018 di jurnal Nature.
Dalam animasi yang dibuat dari serangkaian gambar ini, supernova terlihat sebagai objek redup dan cerah sesaat di bagian selatan galaksi induk, NGC 613. Kredit: VĂctor Buso dan Gaston Folatelli |
Supernova terjadi saat bintang berukuran masif (kira-kira delapan hingga 15 kali massa Matahari kita) kehilangan atau mendapatkan banyak materi, sehingga menyebabkan inti bintang ambruk. Menurut situs astronomi Space.com, sebuah supernova terjadi di suatu tempat di Alam Semesta setiap beberapa detik. Namun, sulit bagi para peneliti untuk mendeteksi ledakan bintang ini.
Para ilmuwan menentukan bahwa supernova yang disaksikan oleh Buso adalah supernova Tipe IIb, yang berarti inti bintang tersebut kemungkinan meledak setelah kehilangan terlalu banyak hidrogen dan helium yang disebabkan oleh bintang lain yang berada di dekatnya. Para periset meyakini bahwa bintang tersebut kemungkinan awalnya memiliki massa mendekati 20 kali massa Matahari kita, namun menyusut hingga lima kali massa Matahari pada saat supernova terjadi, karena kehilangan banyak hidrogen yang dihisap oleh sebuah bintang pendamping yang berada di dekatnya.
Begitu inti bintang ambruk, gelombang tekanan yang kuat meledak melalui badai energi dahsyat yang terlihat di seluruh spektrum elektromagnetik. Ledakan energi yang dihasilkan bisa berlangsung berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Foto-foto yang diambil oleh Buso adalah gambar supernova “shock breakout” pertama kali, ketika gelombang tekanan yang kuat dari inti bintang menghantam gas di permukaan bintang, sehingga menyebabkan gas menghangat dan menjadi terang secara signifikan. Menurut para peneliti, foto-foto ini memberikan bukti observasi pertama tentang perilaku supernova yang telah diteorikan saat ini. Penelitian awal tentang supernova ini, tampaknya mengkonfirmasi teori para ilmuwan tentang bagaimana ledakan secara tiba-tiba akan terjadi.
Studi lebih lanjut tentang kematian bintang ini dapat memberikan petunjuk berharga terhadap struktur fisik bintang supermasif sebelum peristiwa ledakan supernova terjadi.
Ditulis oleh: Brandon Specktor, Penulis Senior, www.livescience.com
0 Response to "Fotografer Paling Beruntung di Dunia Barangkali Membuktikan Kebenaran Astrofisika "
Posting Komentar