KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?

KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?

KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?

Ini menjadi pertanyaan semua org, baik org Arab maupun non-Arab. Kenapa wilayah itu selalu terjadi perang? Kultwit singkat ini berisi opini saya pribadi dari pengamatan socio-historis wilayah tsb.

Pertanyaan diatas sering dijawab secara defensif. Umumnya menyalahkan imperialis, menyalahkan Amerika, Inggris, Israel, dan segala macam. Jawaban ini tidak memadai, krn wilayah2 lain di dunia juga tidak lepas dr persinggungan sejarah dgn imperialisme, tetapi knp bisa bangkit?

Jawaban singkat saya pada pertanyaan ini adalah: Selama ini warga negara2 Arab salah melihat SIAPAKAH MEREKA itu. Pertanyaan eksistensial WHO AM I, gagal dipertanyakan dan dijawab secara baik. Saya akan menggunakan kultwit ini untuk menjabarkan kenapa sy smp pd kesimpulan ini.

Paradox dari kenyataan hari ini adalah, dunia Timur Tengah adalah pusat kebudayaan besar dunia di masa silam. Ketika banyak manusia2 lain masih bergelantung di pohon, org2 Mesir sdh bikin piramid, org2 Mesopotamia bikin ziggurat, org Phoenicia sdh bikin alpabet.

Matematika awal berkembang di Mesir. Alfabet ABC yg kita pakai berasal dari wilayah Lebanon (Phoenicia). Wilayah yg tidak seberapa luas itu tempat persemaian kebudayaan besar dunia. Apa yg salah sehingga mrk hancur semua spt sekarang?

Mari kita simak peta wilayah tsb 2500 thn silam. Wilayah ini terdiri dari berbagai bangsa, berbagai bahasa, berbagai budaya tinggi. Judah, Assyria, Mesopotamia, Babilonia, Phoenicia, Mesir, Nubia, dsb. Tanyakan, kemana bangsa2 berbudaya tinggi ini skr? Spt hilang lenyap.

KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?


Pada saat ini, satu2nya etnis yg jelas mempertahankan identitas mrk cuma Judah, yg kita kenal sbg bangsa Yahudi saat ini. Persia masih, tetapi sdh tidak spt ribuan thn silam, krn mrk malah mempersekusi budaya Persia sendiri. Yg lain2? Habis. Yg ada cuma Arab yg ga ada di peta.

Coba lihat peta Twit no. 6 sekali lagi. Dimanakah budaya Arab asal Hejaz waktu itu? Ga ada, krn mmg itu budaya beduin yg tidak begitu berarti pada waktu itu. Tetapi kita fast-forward 2500 thn, budaya ini dominan sekali, menghabisi yg lain2.

Ok. itu sebenarnya efek dari apa yg kita namakan imperialisme budaya. Ini terjadi hampir di seluruh dunia, Eropa, China, India, dsb.. Tetapi kenapa di wilayah Timteng ini, efeknya sedemikian hebat? Kita akan coba meneropong dgn mikroskop.

Eropa pd wkt yg sama, 2500 thn silam, imperial baru muncul, yaitu Romawi. Romawi menggunakan elemen2 budaya yg diperoleh dari Yunani merambah wilayah luas di Eropa. Tetapi pada saat yg sama, mrk ga menghapus budaya2 lokal, sehingga setiap tempat di Eropa tetap pd identitasnya

Perhatikan sejarah Eropa, selalu terdiri dari banyak negara2 kecil saling berseteru. Inggris, Perancis, Jerman, Polandia, Austria, Spanyol, Portugis, Belanda, Belgia, Italia, Romania, Serbia, dll, dll. Banyak sekali.. Setiap tempat ada bahasa sendiri, budaya sendiri.

Mmg mrk akhirnya memeluk agama kristen, tetapi proses itu tidak menjadikan mrk homogen dan lupa siapa diri mrk. Sejak ribu thn silam sampai saat kini, mrk tetap bertahan dgn identitas2 sendiri. Ini penting sekali, krn ini membuat Eropa merasa enak, TAHU SIAPA DIRI MEREKA.

Dgn jelas siapa diri mrk, mrk dgn gampang menentukan level kepada siapa mrk bisa saling percaya. Org Perancis lebih percaya pada org Perancis, Inggris pada Inggris, dsb. Menentukan level yg tepat u/ masyarakat dimana terjadi saling percaya itu penting sekali, itu TRUST DOMAIN

Wilayah Timur Tengah tidak begitu beruntung. Sebenarnya mrk sdh memiliki trust domain yg kental yg memungkinkan budaya2 tingggi lahir sewaktu bangsa2 lain masih nyangkut di pohon. Tetapi semua itu habis ketika berhadapan dgn ideologi yg luar biasa punya daya dorong.

Ideologi itu adalah Islam. Ketika dihadapkan pada persaingan antar asal budaya, selalu ada yg mengedepankan ukhuwah Islamiyah. Itu terjadi dari dulu, dinasti ke dinasti ribuan thn berkuasa di Timteng, habis semua warna lokal.

Di Eropa, feodalisme kuat sekali bertahan sampai ke jaman menjelang era modern. Kekuasaan2 feodal adalah kekuasaan2 elite2 lokal. Raja ga bs misalnya seenaknya menunjuk gubernur, karena di setiap wilayah ada penguasa lokal turun temurun. Hubungan dgn kekuasan pusat terbatas.

Inggris malah maju lebih jauh, ketika Raja sbg penguasa sentral ingin melaju lebih, bangsawan2 berontak dan memaksa kekuasaan monarki pusat untuk menyetujui persetujuan pembagian kekuasaan, yg dinamakan Magna Charta. Itu tidak lain tidak bukan adalah pengokohan feodalisme.

Tetapi sistem Islam selalu menghendaki kekuasaan terpusat. Contoh Ottoman, semua penguasa wilayah itu adalah orang2 yg ditunjuk Sultan. Semakin modern, semakin kuat pengaruh pusat. Akhirnya setelah ribuan thn dibawah dinasti Islam, habis semua identitas budaya Timteng yg kuat

Sehingga pada era modern, warga Timteng dihadapkan pada pertanyaan penting, SIAPAKAH SAYA? Dan ternyata jawaban yg disodorkan cuma 2, yaitu: Saya adalah org Arab (Pan-Arab), dan saya adalah muslim (Pan-Islam).

Sesdh terbentuk negara2 Arab modern, bbrp negara mengacu ke Arabisme, misalnya Mesir, Syria, Iraq, Lebanon, semuanya mengagungkan Pan-Arabisme, dibanding dgn Pan-Islamisme. Berbagai usaha dilakukan untuk membuat mrk bersatu, gagal semua.

Apalagi Pan-Islam, itu lebih bikin ketawa lagi. Emang semua warga bisa yakin mrk sama hanya krn satu agama? Bahkan cara beragama aja beda2. Ada yg berwarna Wahabi, ada yg al-Ikhwan, ada yg Syiah spt di Iraq, Bahrain, dsb. Urusan ini aja bisa bikin berantem ga berkesudahan.

Ada sesuatu yg membuat mrk bangga, ttpi mrk tidak pernah benar2 enak u/ scr jujur mengatakannya. Misalnya, Saya orng Mesir, sy bangga dgn budaya Mesir. Atau saya org ex Phoenicia, dsb. Ada sih yg mulai mau begitu, spt Saddam Hussein yg mau bikin Babilonia Baru, gagal total.

Desakan Pan Arab membuat mrk selalu merasa malu kalo misalnya tidak saling membela kalo ada masyarakat yg dianggap Arab lain yg lagi musuhan. Contoh paling jelas adalah Palestina ini. Negara2 Arab sering "terpaksa" solider, lalu pura2 ga tahu dgn cepat. Itu kan munafik.

Kenapa negara2 Arab terlihat munafik? Krn sebenarnya CARE mrk tidak pada tetangga "Arab" lain. Mrk lebih fokus pada siapakah mereka itu. Yg paling jujur dalam hal ini adalah suku Kurdi, yg walaupun punya etnis yg mirip dgn tetangganya, ga mau dianggap org Arab, tapi Kurdi.

Hanya ketika org pada CIRCLE OF CONCERN dan CIRCLE OF TRUST yg tepat, maka bangsa itu akan mampu maju cepat. Krn terjadi sinergi antar anggota masyarakat, saling kerja sama. Kalo dipaksa2 dgn slogan, ga bakalan deh, masing2 akan egoist sendiri.

Jadi jelas ya.. Kenapa negara2 Arab kacau? Krn mrk mengingkari IDENTITAS SEBENARNYA MEREKA ITU SIAPA. Hanya ketika mrk mulai sadar bahwa mrk hrs kembali ke identitas mereka yg mereka benar2 care, mrk bisa mulai membuat keputusan lebih masuk akal dan mulai membangun dgn cepat.

Ini benar2 peringatan buat bangsa Indonesia. Jika warga Indonesia terus menerus membuang unsur2 budaya lokal setiap etnis/suku, dan bertransformasi jadi budaya agamis trans-nasional. Hmm.. Budaya2 hebat spt Mesir Kuno aja jadi hancur...

Warga wilayah Syria, hanya dgn mampu berbangga lagi dgn budaya mrk yg benar2 hebat ribuan thn lalu, mrk bisa menegakkan kepala. Skr mrk saling berantem hancur2an krn berbeda sekte agama. Padahal agama itu bahkan bukan asli dari unsur budaya mereka. Absurb.

KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?


Saddam Hussein pd thun2 terakhir kekuasaannya, berusaha membangun lagi kebanggaan atas kebudayaan Babylon, budaya kuno asal masyarakat Iraq. Tapi sdh terlalu telat, saling benci antar warga sdh tingkatnya terlalu dalam. DDan Saddam melakukannya hanya demi kekuasaan.

KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?


Sampai bangsa2 di Timteng bisa mencontoh Israel membangunkan budayanya, kekacauan di Timteng akan terus aja bego spt ini. Israel benar2 serius, dlm wkt singkat, bahasa Hebrew yg tadinya sdh hampir punah, berhasil dihidupkan lagi menjadi bahasa percakapan.

Pemakaian bahasa Quran yaitu ARab untuk dunia Timteng sdh mematikan banyak sekali bahasa asal penduduk. Dari bahasa Aramaic, Coptic dsb.. Jika Israel sukses menghidupkan lagi bahasa Ibrani menjadi bahasa modern, kenapa yg lain dianggap pasti gagal?

Tahukah Anda, bahwa abjad Latin yg kita pakai saat ini berasal dari bangsa Phoenecia? Letak wilayah Phoenecia persis di Lebanon saat ini. Makanya Lebanon termasuk warga "Arab" yg paling berpendidikan. Tetapi itupun mrk lupa2 ingat akan asalnya, demi Pan-Arabism.

KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?


KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?
Add caption

SUMBER : DISINI

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "KENAPA REGIONAL ARAB BEGITU KACAU?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel