Setelah Penggabungan Antar Galaksi, Lubang Hitam Supermasif Menelan Satu Bintang Setiap Tahun

Terkait nafsu makan yang rakus dan tidak pandang bulu, mungkin tidak akan yang bisa mengalahkan lubang hitam supermasif. Dan sebuah studi terbaru menemukan bahwa objek kosmik yang tiada bandingannya dan berada di pusat galaksi-galaksi besar, bisa mengkonsumsi lebih banyak materi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Lubang hitam menghisap segala sesuatu yang memasuki horizon peristiwa, tidak terkecuali cahaya sekalipun. Terkadang, bintang yang melintas cukup dekat dengan lubang hitam supermasif, akan mengalami hal yang sama dengan semua objek yang memasuki horizon peristiwa, spaghettification atau diregangkan dan diratakan menjadi filamen tipis dan panjang, seperti spagheti (bakmi Italia)! Spaghettification, paling tidak itulah istilah teknisnya.

Disebut sebagai, TDE, Tidal Disruption Event atau Gangguan Pasang Surut, fenomena lubang hitam supermasif yang merobek sebuah bintang hingga tercabik-cabik telah beberapa kali teramati. Namun studi baru tersebut mengatakan bahwa sebenarnya gangguan pasang surut bisa lebih sering terjadi, ketika para astronom melakukan pengamatan terhadap galaksi yang baru saja mengalami penggabungan.

gangguan-pasang-surut-lubang-hitam-supermasif-informasi-astronomi
Dalam ilustrasi yang menggambarkan gangguan pasang surut, warna merah menunjukkan material yang lebih panas jatuh ke arah lubang hitam dan menghasilkan suar sinar-X yang berbeda. Warna biru menunjukkan angin bertiup dari material yang jatuh ke lubang hitam.
Foto: CXC/M. Weiss; X-ray: NASA/CXC/UNH/D. Lin et al, Optical: CFHT.

Gravitasi lubang hitam supermasif menyebabkan bintang-bintang di sekitarnya membentuk gugus bintang nuklir. Menurut fisika gravitasi standar, bentuk simetri gugus ini akan menyerupai bola, namun gugus bintang berbentuk cakram yang asimetris telah diamati di banyak galaksi, seperti di Andromeda, galaksi tetangga kita. Cakram semacam itu dianggap sebagai hasil dari penggabungan yang relatif baru antara dua galaksi yang melimpah dengan kandungan gas.

Saat bintang-bintang di dalam gugus nuklir mengorbit lubang hitam supermasif di dalam cakram eksentrik (tidak memiliki sumbu pusat), maka sebagian besar orbitnya akan berbentuk elips, membawa mereka ke dalam pengaruh gravitasi satu sama lain. Dan pengaruh itu bisa mendorong bintang mendekat ke arah lubang hitam supermasif, yang menyebabkan terjadinya gangguan pasang surut.

“Kekuatan yang tercipta pada orbit bintang akan merubah bentuknya. Akhirnya, bintang mencapai jarak terdekatnya dengan lubang hitam dan akhirnya robek,” kata Ann-Marie Madigan, asisten profesor di Universitas Colorado, Boulder, dan pemimpin penelitian tersebut, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 01 Februari 2018.

Dan penelitian tersebut memperkirakan bahwa hal ini cukup sering terjadi.

“Kami memprediksi bahwa pasca periode penggabungan antar galaksi, lubang hitam supermasif akan menelan satu bintang per tahun. Jumlah ini 10.000 kali lipat lebih banyak daripada prediksi rata-rata lubang hitam supermasif lainnya,” kata rekan penulis studi Heather Wernke, seorang mahasiswa pasca sarjana di universitas tersebut, dalam sebuah pernyataan.


Studi ini memberikan beberapa bukti teoritis untuk pengamatan yang menunjukkan beberapa galaksi dengan lubang hitam supermasif yang berada pusat galaksi masing-masing, memiliki tingkat kematian bintang yang lebih tinggi daripada galaksi-galaksi lainnya. Studi ini juga menunjukkan bahwa cakram eksentrik gugus bintang nuklir bisa saja lebih umum di Alam Semesta daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Andromeda kemungkinan telah melewati puncak proses ini, setelah mengalami penggabungan di masa lalu. Tetapi, dengan data resolusi yang lebih tinggi, kita mungkin bisa menemukan cakram eksentrik yang lebih muda di inti galaksi yang jaraknya jauh,” kata Madigan.

Makalah studi baru ini yang berjudul “Dynamical Properties of Eccentric Nuclear Disks: Stability, Longevity, and Implications for Tidal Disruption Rates in Post-merger Galaxies” telah dipublikasikan secara online pada hari Kamis tanggal 01 Februari 2018 di Astrophysical Journal. Rekan-rekan penulis makalah termasuk peneliti dari Universitas California di Berkeley dan Santa Barbara, Universitas Princeton dan Universitas Leicester, Inggris.

Ditulis oleh: Himanshu Goenka, www.ibtimes.com


#terimakasihgoogle

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Setelah Penggabungan Antar Galaksi, Lubang Hitam Supermasif Menelan Satu Bintang Setiap Tahun"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel